Definisi menganai apa itu koda sangat sering disampaikan oleh siswa dan mahasiswa. Koda sendiri sebenarnya adalah salah satu unsur cerita yang sangat penting dan selalu ada.
Maknanya sangatlah luas, belum pernah ada rumusan untuk menjelaskan apa arti sebenarnya. Banyak yang mengartikan bahwa koda adalah unsur amanat pada sebuah cerita, benarkah begitu?
Karena banyak pertanyaan yang muncul, maka saya akan menjawab satu persatu. Mulai dari definisinya sampai dengan fungsi, arti, dan contoh-contohnya.
Apa Yang Dimaksud Dengan Koda? Apa Itu Koda?
Koda adalah unsur dalam sebuah artikel yang berarti penutup. Bentuk koda bisa bermacam-macam tergantung artikelnya, ada yang berbentuk amanat, kesimpulan, atau hanya penutup biasa.
Kata koda sendiri mengalami perluasan makna yang sangat besar, karena tidak ada penjelasan yang baku mengenai definisinya.
Penggunaannya pun sangat beragam tergantung imajinasi si penulis. Bagaimana penulis ingin menutup sebuah teks, itulah yang akan kita sebut dengan koda.
Fungsi Koda
Fungsi utamanya adalah untuk menutup teks dan memberikan makna atau kesimpulan terhadap teks tersebut.
Ciri-ciri yang paling terlihat adalah posisinya selalu ada di struktur akhir dari teks, apapun bentuknya.
Secara tidak langsung kita sudah memakai koda dalam struktur teks kita selama ini. Hanya saja kita masih belum mengerti tentang teorinya.
Jenis dan Contoh Koda
Saya kali ini akan memberikan sekurang-kurangnya 5 jenis dan contoh dari koda. Berbagai macam jenisnya membuat kita harus memahami lebih detail tentang unsur penutup ini.
Penggunaan Akhiran Dalam Bentuk Kesimpulan
CERITA
Ada cerita tentang sebuah rumah di pelosok pedesaan. Sangat terpencil hingga tiada seorang pun yang mengetahui lokasi tersebut, kecuali para penduduknya.
Dengan beranggotakan 24 kepala keluarga, desa tersebut memiliki seorang kepala desa yang terkenal ramah bernama Rahmat. Para warga sangat mencintai pak rahmat karena beliau bertindak sebagai kepala desa yang adil.
Hingga pada suatu malam terdengar riuh di depan salah satu rumah.
Satu persatu warda desa mulai terbangun mendengarnya, mengabaikan dinginnya angin malam.
Mereka mulai bertemu di salah satu perempatan, saling menanyakan antara satu dengan yang lainnya mengenai apa yang sedang terjadi.
Setelah itu pak kepala desa keluar dari kerumunan itu dan menceritakan apa yang terjadi.
Katanya “ada suara ledakan yang tidak terlalu keras, lalu terbitlah asap dan api yang berkobar“
PENUTUP (KODA)
Oooh, ternyata ada kebakaran yang sangat heboh di salah satu rumah warga.
Ini adalah contoh pertama dari penggunaan penutup sebagai kesimpulan.
Saat pak rahmat menceritakan dengan detail, beliau tidak mengatakan apapun tentang kebakaran. Beliau hanya menceritakan tentang munculnya suara ledakan, terlihatnya asap, dan api merah yang berkobar-kobar.
Lalu pada akhir cerita disampaikan oleh penulis bahwa ternyata terjadi kebakaran heboh.
Penggunaan Akhiran Dalam Bentuk Amanat

CERITA
Ini adalah sebuah cerita rakyat yang sudah melegenda di seluruh bagian Indonesia, saya yakin hanya sedikit orang yang tidak mengetahui cerita ini.
Tapi untuk memastikan, akan saya ceritakan sedikit dengan karangan versi Kakakiqbal.com.
Jadi ada sebuah anak kecil dan seorang ibunya, tinggal di rumah kecil di daerah pantai sumatra. Mereka hidup dengan sangat terbatas, alias miskin.
Anak tersebut bernama Malin dan dia adalah anak yang sangat berbakti kepada orangtuanya yang tinggal satu.
Suatu hari si Malin mendapat pekerjaan untuk berlabuh, Malin pun meminta izin untuk berlayar selama beberapa bulan.
Ibunya pun menyetujui “berlayarlah nak, hiduplah dengan bahagia dan kembalilah temui ibumu beberapa bulan lagi” ucapnya.
Akhirnya Malin pun berangkat bersama beberapa orang dari desa tersebut.
Sudah bertahun-tahun ibu Malin tidak mendengar kabar apapun dari anak tercintanya.
Lalu pada suatu pagi, saat matahari pun belum menunjukkan wajahnya, ada sebuah kapal yang sangat besar. “ini mungkin bisa memuat 2000 orang, ada apa gerangan kapal ini mampir di pantai ini?”
Tiba-tiba terlihatlah sepasang bangsawan yang tampan dan cantik rupawan menuruni kapal dengan baju berwarna kuning emas berkilau.
Ibunya mengernyitkan mata, lalu berteriak “MALIIN, KAU KAH ITU? SYUKURLAH KAU KEMBALI KEPADA IBU SETELAH BERTAHUN-TAHUN TANPA KABAR“.
Lalu istri Malin menatap suaminya dan bertanya “hei suamiku, siapakah wanita dekil yang berteriak ini? aku tidak sudi melihatnya“.
Lalu Malin menjawab “entahlah, aku pun tak mengenalnya sama sekali, apa yang dilakukannya di ujung tangga kapal ini? menghalangi jalan saja“. Akhirnya Malin pun memanggil penjaga untuk membuat ibunya menyingkir.
Ibu Malin pun tersinggung dan marah berat karena hal itu sampai akhirnya ibunya berteriak untuk mengutuk anak satu-satunya menjadi batu.
Dan seketika itu langsung terjadi hujan deras dan petir yang menyambar, si Malin pun takut dan bersujud tepat di kaki ibundanya.
Tapi apa daya, semua itu sudah terlambat dan Malin pun perlahan-lahan berubah menjadi batu yang berbentuk manusa yang sedang bersujud.
PENUTUP (KODA)
Amanah dari cerita ini adalah sesukses apapun kamu terhadap kehidupanmu, jangan pernah durhaka. Jangan lupakan kedua orangtuamu walau sedetik, karena merekalah yang membawamu ke titik ini.
Akhir Kata
Jadi itulah definisi sebenarnya dari apa itu koda. Sangat luas artinya untuk dirumuskan, jadi cobalah untuk kreatif dan membuat banyak variannya agar tidak membosankan.
Sekian dari Kak Iqbal, sang penulis Kakakiqbal.com. Ada yang mau dibagikan atau ditanyakan lebih lanjut? Langsung aja yuuk sampaikan di kolom komentar, nanti saya coba jawab semampunya.
Makasih banyak ya kak ilmunya
Sama-sama agnes